KOLABORASI AMI, USSEC, DAN GITA ORGANIZER GELAR WEBINAR ASF VIA DARING PDF Print E-mail
Written by sekretariat   
Friday, 04 September 2020 10:53
JAKARTA, Rabu 12 Agustus 2020. Asosiasi Monogastrik Indonesia (AMI), United State Soybean Export Council (USSEC) berkolaborasi dengan GITA organizer melaksanakan seminar mengenai penyakit African Swine Fever (ASF) via daring. Sebanyak lebih dari 150 orang peserta hadir dalam pertemuan tersebut. Selain seminar juga diadakan Musyawarah Nasional AMI.
 
Membuka sambutan perwakilan USSEC Ibnu Eddy Wiyono mengatakan bahwa ada 3 hal yang difokuskan oleh USSEC di Indonesia yakni utilisasi soybean pada sektor peternakan, manusia dan akuatik. Ia juga meminta maaf jika USSEC jarang terlibat dalam peternakan babi di Indonesia, hal ini karena memang di Indonesia populasi babinya tidak sebanyak Vietnam dan Negara lainnya di Asia Tenggara.  Tetapi bukan berarti USSEC tidak peduli dengan sektor peternakan babi di Indonesia.
 
Di waktu yang sama Ketua Umum AMI Sauland Sinaga dalam sambutannya merasa senang dapat mengadakan acara ini. Menurut dia, sektor peternakan babi Indonesia harus bisa meng-cover ASF dan mencegah penularannya lebih jauh lagi.
 
“Oleh karena restocking dan mencegah ASF lebih jauh itu penting, maka harus segera diupayakan,” tuturnya. Ia juga menyoroti kecukupan protein Indonesia yang masih rendah, dan babi bagi konsumennya tentu dapat menjadi solusi permasalahan stunting akibat rendahnya konsumsi protein hewani di Indonesia.
 
Presentasi pertama yakni dari Dr Angel Manabat yang juga merupakan ahli babi dari Filipina. Dalam presentasinya Dr Angel memaparkan mengenai tips dan trik dalam mencegah ASF melalui biosekuriti. Beliau juga menganjurkan agar setiap peternakan yang terjangkit ASF agar melakukan istirahat kandang yang cukup dan mengaplikasikan biosekuriti yang sangat ketat, karena ASF ini sangat cepat menyebar dan mematikan. Selain itu Angel juga banyak menjabarkan mengenai cara-cara restocking yang tepat apabila hendak memulai kembali beternak.
 
Presentasi kedua yakni dari Drh Paulus Mbolo Maranata dari PT Indotirta Suaka tentang penerapan biosekuriti yang baik dan benar di peternakan babi dalam mencegah ASF. Ia berbagi pengalamannya dalam mencegah penyakit-penyakit pada babi seperti Hog Cholera.
 
“Penyakit babi seperti Hog cholera saja misalnya ini sangat mematikan, jika tidak segera dilakukan pencegahan bisa tutup Pulau Bulan itu. Oleh karenanya biosekuriti dan vaksinasi diiringi manajemen pemeliharaan harus baik,” tutur Paulus.
 
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa timing dan ketepatan vaksinasi sangat berguna dalam program kesehatan. Dan menurutnya data keberadaan penyakit harus tepat, ini tentunya dibutuhkan kerjasama yang kompak dengan dinas-dinas terkait dan stakeholder lain.
 
Sesi diskusi dan tanya jawab juga berlangsung sangat interaktif, selain dapat bertanya langsung para peserta seminar juga dapat bertanya melalui gawai secara tertulis yang nantinya dibacakan oleh moderator. Bertindak sebagai moderator dalam acara tersebut yakni Prof Budi Tangendjaja. Setelah seminar berakhir, sesi dilanjutkan dengan diskusi internal oleh para anggota AMI. (CR)

 

Ruang Iklan

Kurs IDR

Kurs Jual Beli
sumber: KlikBCA.com

Sentra Download ASOHI

Calculator

more...

Visitors Counter

mod_vvisit_countermod_vvisit_countermod_vvisit_countermod_vvisit_countermod_vvisit_countermod_vvisit_countermod_vvisit_countermod_vvisit_counter
mod_vvisit_counterToday415
mod_vvisit_counterYesterday2411
mod_vvisit_counterThis week12779
mod_vvisit_counterThis month49582
mod_vvisit_counterAll6231326