JAWABAN MENGAPA RACTOPAMINE IKUT DILARANG |
![]() |
![]() |
![]() |
Written by sekretariat |
Tuesday, 25 July 2017 15:46 |
Seperti dijelaskan oleh Drh Andriyanto MSi ahli Farmakologi dan Toksikologi Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor (FKH IPB), bahwa penggunaan AGP salah satunya yang termasuk dalam golongan beta agonist dapat menimbulkan efek-efek yang berbahaya. Seperti pemberian Ractopamine yang merupakan bagian dari beta agonist 1. Menurutnya, memang pemberian ractopamine sebagai imbuhan pakan dapat memberikan manfaat meningkatkan efisiensi pakan, mempercepat pertumbuhan dan meningkatkan masa otot tanpa lemak pada ternak terutama sapi. "Jadi lemak yang ada di dalam tubuh itu akan diubah menjadi otot, sehingga marblingnya bagus. Sapi itu jadi besar tapi dagingnya tidak keras. Pemberian ractopamine selama 20 hari bisa meningkatkan bobot sapi sampai 40 kg, ini kan sangat menggoda sekali," ujar Andriyanto saat memberikan presentasinya di acara Sosialisasi Permentan Klasifikasi Obat Hewan di Kementerian Pertanian, Jumat (26/5). Kendati begitu, dengan manfaat instan tersebut, beberapa contoh di lapangan banyak peternak yang memberikan ractopamine dengan dosis yang sembarangan, tidak memperhatikan waktu hentinya dan berpotensi menimbulkan efek residu terhadap produk pangan. Pemberian ractopamine secara berlebihan berpengaruh langsung pada hewan ternak yang sangat berbahaya dan merugikan. Diantaranya berdampak pada perubahan tingkah laku, gangguan kardiovaskular, gangguan muskuloskeletal di mana lemak yang dipaksa berubah menjadi otot, serta penurunan fungsi reproduksi. Sementara di manusia, lanjutnya, jika mengkonsumsi produk asal ternak yang mengandung residu dari ractopamine, dapat terjadi gangguan fungsi jantung, penyakit kardiovaskular, gangguan sistem syaraf pusat, gangguan reproduksi, keracunan, mutagenik, karsiogenik dan teratogenik. Karena itu, penggunaan ractopamine sebagai imbuhan pakan pada ternak mulai dilarang. Sebanyak 160 negara termasuk Uni Eropa, Rusia dan Republik Tiongkok sudah melarang pengunaan ractopamine sebagai imbuhan pakan. "Atas kajian dan kekhawatiran terjadinya proses mutagenik dan karsinogenik, saat ini Pemerintah melalui Permentan RI No. 14/Permentan/PK.350/5/2017 tentang Klasifikasi Obat Hewan melakukan pelarangan penggunaan Ractopamine pada hewan ternak yang produknya di konsumsi manusia. Untuk mencapai pertumbuhan ternak, banyak alternatif yang lebih baik selain ractopamine," tandas Drh Andriyanto. (RBS) |
Ruang Iklan
Kurs IDR
sumber: KlikBCA.com
|
Sentra Download ASOHI
Calculator
Visitors Counter








![]() | Today | 1448 |
![]() | Yesterday | 2983 |
![]() | This week | 13460 |
![]() | This month | 1448 |
![]() | All | 5821474 |