PENTINGNYA VAKSINASI PADA IKAN Print
Written by sekretariat   
Tuesday, 12 November 2019 16:38
DEPOK, 12-13 November 2019. Hari ini adalah hari pertama Pelatihan Vaksinator Ikan Bersertifikat yang digelar di Balai Riset Perikanan Budidaya Air Tawar dan Penyuluhan Perikanan KKP, Pancoran Mas, Depok. Kegiatan ini lahir dari kerja sama antara INFHEM (Indonesian Network on Fish Health Management) dan Majalah Info Akuakultur, mengingat pentingnya acara ini, pelatihan vaksinasi digelar dua hari berturut-turut. Peserta yang hadir dari berbagai daerah, mulai dari Batam, Blitar, Malang, Bali, Kalimantan Barat dan daerah lainnya.
 
“Mencegah lebih baik daripada mengobati,” ujar Ir. Iman I Barizi, M.Si, Kasubdit Penataan Kawasan Direktorat Kawasan dan Kesehatan Ikan (KKI-KKP). Slogan di atas yang sering didengar bukan hanya ditujukan untuk manusia, tetapi berlaku bagi kesehatan ikan agar ikan yang dibudidaya sehat dan tahan terhadap serangan penyakit. 
 
“Karena bagaimanapun mencegah terjangkitnya suatu penyakit adalah jauh lebih baik dan lebih rendah biaya yang dikeluarkan daripada mengobati penyakit atau menerima akibat yang ditimbulkan dari penyakit yang sedang menyerang,” kata Iman.
 
Pada budidaya ikan, semakin tingginya tuntutan untuk meningkatkan hasil budidaya perikanan menyebabkan segala macam cara digunakan untuk menghasilkan produksi yang lebih baik daripada sebelumnya, antara lain sistem budidaya yang semakin intensif, perbaikan teknologi perikanan, maupun perluasan lahan, dimana hal ini merupakan salah satu penyebab terjadinya perubahan ekosistem yang pada akhirnya muncul beragam penyakit yang menyerang organisme budidaya.
 
Penyakit yang timbul tentu saja sangat merugikan dan mempengaruhi hasil produksi, terlebih apabila terjadi serangan virus yang pada dasarnya tidak dapat diobati. Oleh karena itu alternatif penanggulangannya adalah dengan melakukan pencegahan sedini mungkin, baik dengan perbaikan lingkungan, memutus sumber infeksi, penggunaan benih bebas virus dan meningkatkan daya tahan inang baik dengan perbaikan nutrisi dan peningkatan imunitas.
Ada empat prinsip vaksinasi, papar Iman, yaitu pada saat ikan sehat, diberikan sebelum wabah penyakit, ikuti anjuran pemakaian sebab dosis besar tidak menjamin keberhasilan dan ikan butuh waktu untuk menjadi kebal serta setelah vaksinasi pelihara ikan lebih baik lagi.
 
Iman menjelaskan, ada beberapa metode vaksinasi, menurut, antara lain injeksi/suntikan, perendaman, dan oral/pakan. Perlakuan vaksinasi biasanya disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi yang ada karena tiap-tiap metode memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
 
Contoh jika menggunakan metode perendaman maka jumlah ikan yang divaksin bisa lebih banyak dalam waktu yang relatif lebih cepat, namun metode ini memiliki kelemahan yaitu vaksin yang digunakan lebih banyak jika dibanding dengan metode suntik.
 
Metode oral/pakan relatif lebih cepat namun kelemahannya vaksin bisa saja larut atau terlepas ke air sebelum pakan termakan ikan, dan selain itu jumlah vaksin yang masuk ke ikan akan berbeda-beda sesuai dengan jumlah pakan yang dimakan oleh masing-masing ikan.
 
Metode yang dianggap paling efektif untuk memasukkan vaksin ke dalam tubuh ikan adalah dengan metode penyuntikan. Dengan metode penyuntikan maka jumlah vaksin yang masuk akan sesuai dengan dosis yang telah ditentukan. Namun demikian metode ini juga memiliki kelemahan yakni membutuhkan waktu yang lebih lama dan tenaga vaksinator yang terampil dan juga jumlah vaksin yang banyak sesuai dengan jumlah ikan yang akan divaksin. (AP)