LEBIH DARI 200 PESERTA IKUTI KULIAH UMUM KEMIN INDUSTRY Print
Written by sekretariat   
Thursday, 25 October 2018 13:43
BOGOR, Rabu 19 September 2018. Bertempat di Auditorium Janes Hummuntal Hutasoit (JHH) Institut Pertanian Bogor (IPB) telah diselenggarakan Kuliah Umum Kemin Industry bertemakan bertemakan "Recent Issue in Feed Technology and Animal Nutrition for Healthy and Safe Animal Product".
 
Wakil Dekan Fakultas Pertanian IPB, Dr Rudy Afnan, di hadapan lebih dari 200 mahasiwa menyatakan industri pakan ternak di Indonesia saat ini terkendala minimnya bahan baku jagung ternak. Ia menambahkan selama ini bahan baku pakan ternak yakni jagung ternak hanya terdapat di beberapa wilayah di Indonesia. Persediaan jagung tersebut pun hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan di wilayah tersebut.
 
Swasembada jagung ternak hanya ada di Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara dan Nusa Tenggara Barat. Sementara sentra produksi pakan ternak ada di Sumatera Utara. Biaya distribusi dari Sumut juga lebih mahal jika dibandingkan dengan biaya mengimpor bahan baku dari luar negeri. "Jika biaya angkut mahal, biasanya 20 persen dari total biaya dibebankan pada konsumen," tegasnya.
 
Sementara itu, kebijakan larangan penggunaan Antibiotic Growth Promoter (AGP) untuk pakan ternak di Indonesia oleh pemerintah beberapa waktu lalu, kata Rudy, memang harus didukung.  "Bahan pengganti AGP sebenarnya bisa dengan single faktor yakni herbal maupun probiotik. Namun, seperti yang dilakukan di IPB, baru mampu dibuat dalam skala laboratorium. Kemin Industry juga melakukan seperti kami, hanya bedanya Kemin sudah mampu memproduksi dalam skala industri," tukasnya.
 
Dalam kesempatan itu, Rudy juga mengapresiasi Japfa Foundation sebagai fasilitator yang menghadirkan para pakar dari Kemin Industry dalam kuliah umum yang diikuti 200 peserta.
 
Sementara Head Of Japfa Foundation, Andi Prasetyo menjelaskan, "Dukungan terhadap kegiatan ini merupakan salah satu bentuk dari komitmen dan perhatian Japfa Foundation terhadap pendidikan ternak dan agrikultur di Indonesia," ujarnya. (NDV)