AYAM ASUH MEMBAWA UNTUNG Print
Written by sekretariat   
Tuesday, 24 July 2012 10:42

JAKARTA, 16 April 2012 Bertempat di Rumah Potong Ayam (RPA) Rawa Kepiting, Jakarta Timur, Kegiatan sosialisasi ayam ASUH-nya (Aman, Sehat, Utuh, dan Halal) kembali digelar Dinas Kelautan dan Pertanian Provinsi DKI Jakarta bekerjasama dengan FAO (Food & Agriculture Organization/badan pangan dan pertanian dunia). Salahsatu narasumber yang dihadirkan yaitu Yati mewakili pedagang ayam ASUH.

Dihadapan 50 pemotong dan pedagang ayam Pasar Keramat Jati dan Pulo Gadung, Yati katakan, bahwa produk ayam ASUH yang dijualnya tidak cepat biru dan kalau dimasak tidak ciut. “Bisa demikian karena setelah ayam dipotong, dicabut bulu, terus langsung direndam dalam air dingin bersuhu sekitar 4OC selama 2 jam. Pori-porinya trus tertutup dan kualitasnya pun terjaga. Dijualnya pun memakai styrofoam yang diisi es batu,” .

Selain Yati, dihadirkan Suparno—pemotong dan pedagang Pulo Gadung. Berbeda dengan Yati, Nojeng membeli ayam dari pangkalan lalu memotongnya secara ASUH di RPA Rawa Kepiting—RPA yang diakui oleh Pemprov DKI Jakarta untuk wilayah Jakarta Timur. Dan Nojeng pun melontarkan pendapat senada dengan Yati bahwa ayam ASUH memiliki kualitas yang jauh lebih baik ketimbang ayam ’hangat’.

Sosialisasi Terus Menerus Kata Ipih Ruyani Ka Dinas Kelautan dan Pertanian Prov. DKI Jakarta, Yati dan Nojeng sengaja dihadirkan untuk membagi pengalaman, sekaligus mengajak para pemotong dan pedagang di Pasar Keramat Jati dan Pulo Gadung untuk berubah.

Melihat Langsung Tak hanya sosialisasi dalam bentuk ceramah dan berbagi pengalaman, sosialisasi kali ini juga dilengkapi dengan melihat langsung proses pemotongan ayam di RPA Rawa Kepiting yang dipandu oleh Nojeng. Seru Nojeng, “Program pemerintah ini bukan untuk menyengsarakan kita, tapi untuk memajukan usaha kita.” Buktinya, sambung Nojeng, retribusi per ekor atas penggunaan fasilitas di RPA Rawa Kepiting hanya Rp 75. Ini sudah termasuk penggunaan fasilitas pemotongan, listrik, air, plastik pembungkus, plus kontrol kualitas oleh tim QC (Quality Control). Biaya selain itu, pemotong hanya membeli es balok saja untuk bak perendaman dan boks distribusi. ****

Sumber: Tim Website Dirjen Nakkeswan.